" Kami Tantang Kalian Untuk Selalu Berkarya...!!"
______________________________________________

Kamis, 18 Februari 2010 GONDOL PANKY

Suasana sepi mendampingi dua orang yang sedang duduk tertegun seperti tak menyangka apa yang telah terjadi.

Panky : ini gak mimpikan ndol?
Gondol : kayaknya sih enggak….!!!
Panky : kok kayaknya sih, aq butuh kepastian ndol…!!!
Gondola : aku sendiri masih bingung pank, aku juga pengen bisa mastiin…
Panky : yo cepetan pastiin to ndol!!!
Gondola : sebentar dululah, aku masih belum sadar ini.
Panky : cepetan sadar ndol, kita butuh kepastian yang cepat ini.
Gondola : lha kamu sendiri yang cepetan sadar kenapa… cepetan pastiin. Masa aku terus yang kamu suruh-suruh.
Panky : iya-iya ndol, sebentar…….
( kedua-duanya kembali tertegun beberapa saat )
Panky : ndol……….. aku sadar ndol……. Lihat, lihat, lihat itu ndol, ada bintang rendah sekali tempatnya…. Itu tandanya sudah malam ndol. Berarti aku sekarang sudah benar-benar sadar. Aku yakin kalau aku sudah sadar.
Gondola : matamu….. lihat lagi…. Itu bukan bintang, tapi itu lampu kota goblok… bintang itu ada di atas sana tu.
Panky : kamu kok tau ndol ?
Gondola : lha Cuma begitu aja kok pake dipikirin. Sejak kecil aku juga tau bedanya lampu sama bintang.
Panky : sssst… berarti kamu sekarang sudah sadar ndol. Bener gak?
Gondola : iya-ya…….. aku sudah sadar ini…
Panky : sekarang aku tak tanya ndol!
Gondola : apa, apa…..
Panky : kita sekarang bebas kan ndol ?
Gondola : bebas…..
Panky : iya ndol, bebas !
Gondola : iya pank, kita ternyata sudah bebas pank…
Panky : beneran ndol….
Gondola : benar pank.!!
Panky : kalau begitu aku sekarang sudah boleh loncat ndol…
Gondol : loncatlah pank, sesukamu sekarang sudah bisa loncat pank.
( panky meloncat kegirangan melepaskan rasa kebebasannya )
Gondola : berhenti pank, berhenti. Sekarang gantian aku pengen nyanyi.
Panky : nyanyi apa ndol….
Gondola : dengarkan saja pank.
( gondola menyanyikan lagu romantis untuk hidupnya [ lagu LUKISAN CINTA ] )
Panky : wih… gaya kamu ndol, anjing….. sok romantis kamu ndol.
Gondola : bukanya begitu pank, walupun fisikku begini keadaannya, tapi jauh dari lubuk hati. Aku ini orangnya lembut pank.
Panky : sok imut…….. gaya saja kamu ndol ! heh… sekarang ini kita sudah bebas ndol. Ingat, kita bisa ngelakuin apa saja sesuka kita ndol. Free… kita merdeka…
Gondola : yoi, yoi… kita sekarang jadi anak liar men….. bebas………
( mereka melepaskan kebahagiaannya dengan mengikuti alunan nada musik keras. [ MUSIK PUNK ] sampai akhirnya mereka lelah dan istirahat )

Gondola : aku capek pank.
Panky : sama ndol.
( mereka terengah-engah kelelahan )
Gondola : aku jadi ingat sama mona pank.
Panky : memang kenapa dengan mona ?
Gondola : gak tahu aku pank, tiba-tiba saja aku keingat sama senyum manisnya mona.
Panky : kamu masih sayang sama dia.
Gondola : ya iya lah pank. Rasa itu gak mungkin bisa hilang begitu saja.
Panky : anjing kamu ndol, tai kucing!!! Katanya pengen bebas kok malah terbelenggu oleh cinta.
Gondola : manusiawi pank, aku gak munafik, aku juga punya hati dan perasaan.
Panky : uwih, fuck……. Anjing. Melo banget kamu. Keren-keren. Aku suka gaya kamu.
Gondola : bukannya melo atau keren pank, tapi ini sudah menjadi kodrat bagiku menjadi seorang pria.
Panky : kalo aku sih anjing itu cinta. Bikin gila saja.
Gondola : aku beda pank, aku gak bisa menghindari pesona si mona.
Panky : lalu kenapa kamu gak bilang saja ke mona tentang perasaan kamu itu.
Gondola : bagaimana bisa bilang, orang baru PDKT saja dia sudah gak ada respon.
Panky : wih anjing gayamu selangit, pake kenal bahasa PDKT segala. Tapi BTW ni ndol, memangnya kenapa kamu semudah itu nyerah buat ndapati kasih sayangnya si mona?
Gondola : sudahlah pank, gak perlu di bahas lagi. Yang penting sekarang kita sudah bisa hidup bebas. Betol….
Panky : yes bos….. yang penting sekarang kita sudah bebas, kita bisa jadi apa saja yang kita mau. Kita bisa berbuat apa saja yang kita suka. Ok ?
Gondola : ok…
Panky : lihatlah, aku sekarang bisa menjadi seperti gorilla… huwaaaaaa.
( panky menirukan gayanya gorilla )
Gondola : ha…ha…ha…. Jadi gorilla saja bangga.
Panky : sialan kamu. Baiklah, aku sekarang akan menjadi srigala, wolf….!!!
( panky menirukan gayanya srigala )
Gondola : Ha…ha…ha…..ha….ha…. srigala kok ekornya di depan. Ha..ha…ha..
Panky : anjing kamu… ya sudah, aku akan menjadi seorang raja. Hah…hah..hah..
( panky naik ke atas bangku dan tertawa dengan gagahnya bagai seorang raja )
Gondola : sebentar, aku akan jadi pemberontakmu.
( gondola pergi ke arah lain )
Panky : mau kemana kamu ?
Gondola : aku mau ambil property.
( gondola pergi mengambil tongkat dan kain merah untuk tali di kepalanya, kemudian masuk sambil berteriak-teriak )
Gondola : turunkan raja. Hancurkan kerajaannya. Bubarkan pemerintahannya. Hapuskan ketidak adilan ini. Bebaskan kaum lemah dari penindasan.
Panky : maksud kamu apa ? aku ini raja baik-baik ndol.
Gondola : kita sudah tidak percaya lagi sama pemerintahan. Kita ini orang merdeka. Kita harus menegakkan keadilan dan kebebasan.
Panky : ya sudah, coba sekarang kamu yang jadi raja.
Gondola : lha kamu jadi apa ?
Panky : aku mau jadi rakyat biasa saja.
( panky turun dari bangkunya, menyuruh gondola menggantikan posisinya sebagai raja. Kemudian dia pergi kearah yang lain. )
Gondola : kamu mau kemana ?
Panky : aku mau ambil property.
( panky masuk dengan membawa boneka kecil di gendongannya. )
Panky : baginda raja.
Gondola : ada apa ?
Panky : saya ini rakyat jelata baginda.
Gondola : ya, saya tau. Sudah kelihatan dari tampang kamu.
Panky : kasihani saya baginda, sudah hampir tiga hari saya belum makan. Anak saya gak ada susu buat diminum baginda. Ibunya telah meninggal saat melahirkan dia baginda.
Gondola : makanya kerja yang rajin. Biar bisa makan dan beli susu buat anak kamu itu.
Panky : Tapi kalau saya tinggal kerja lalu siapa yang akan merawat dia baginda. Kasihanilah kami baginda. Berilah kami sesuap nasi baginda.
Gondola : sudahlah, pergi sana kamu. Jangan ganggu saya. Saya ini lagi pusing. Kamu gak tahu ya. Anak saya besok minta kiriman 300 juta buat kuliahnya di LA. Mobil istri saya minta ganti. Dia sudah bosan pake BMW. Sekarang dia mau minta ganti FERARI. Kamu malah ganggu-ganggu. Pergi sana.
Panky : ya sudah tuan.
( panky beranjak meninggalkan tempat. )
Gondola : mau kemana kamu ?
Panky : aku mau ambil property.
( kemudian panky masuk lagi dengan membawa tongkat dan kain merah di kepelanya, sambil berteriak-teriak )
Panky : turunkan raja. Hancurkan kerajaannya. Bubarkan pemerintahannya. Hapuskan ketidak adilan ini. Bebaskan kaum lemah dari penindasan
Gondola : maksud kamu apa ? aku ini raja baik-baik pank.
Panky : kita sudah tidak percaya lagi sama pemerintahan. Kita ini orang merdeka. Kita harus menegakkan keadilan dan kebebasan.
Gondola : kurang ajar. Kamu itu gak senang lihat orang lagi senang saja. Baru sebentar aku merasakan rasanya jadi raja. Sudah di suruh turun.
Panky : lha habise kamu jadi raja nakalan. Aku mau minta makan gak dikasih. Aku lapar beneran ndol.
Gondola : ooooo…. Jadi kamu lapar beneran….. kita inikan orang bebas. Hidup di negeri yang makmur lagi. Jadi banyak makanan disini.
Panky : jadi….
Gondola : jadi kita bebas makan dan minum semaunya dong…
Panky : makananya ?
Gondola : tinggal ambil….
Panky : minumanya ?
Gondola : tinggal tuang….
Panky : aku ambil makanannya, kamu ambil minumannya. Ok?
Gondola : ok!!!
( mereka berpisah untuk mencari tugasnya masing-masing. Kemudian mereka masuk membawa barang bawaan sendiri-sendiri. Panky membawa beberapa kotak makanan. Dan gondola membawa air putih didalam plastic. )
Gondola : kamu dapat apa pank ?
Panky : yang pasti prasmanan ndol…… lha kamu. Jangan-jangan itu air dari kali ya? Aku gak mau, kotor ndol.
Gondola : tenang saja pank, ini dijamin bersih.
Panky : dari mana itu?
Gondola : dari mushola haji bisri. Ha…ha…hah..
Panky : cerdas juga kamu.
( mereka mulai memakan bawaannya.)
Gondola : pank,
Panky : apa?
Gondola : apa kamu sudah merasa benar-benar bebas ?
Panky : ya-iyalah ndol. Aku sudah ngerasa hidupku seperti burung di hutan yang luas. bebas terbang kesana kemari. Memangnya kenapa?
Gondola : aku pengen lebih bebas lagi pank.
Panky : maksudmu ndol?
Gondola : kamu tau lubang itu gak pank ? ( sambil menunjuk lubang hitam yang ada di belakang mereka )
Panky : maksudmu apa ndol ?
Gondola : aku pengen masuk kesana pank..
Panky : kamu jangan gila ndol. Itu nggak baik ndol.
Gondola : kamu belum pernah dengar ceritanya ya… katanya didalam sana penuh kegelapan. Kita bebas berexpresi semau kita pank. Tak ada lagi yang bisa mengganggu kebebasan kita pank. Semua masalah akan hilang disitu pank.
Panky : nggak, nggak ndol. Aku gak mau. Kalau sudah masuk situ sulit untuk kembali ndol. Kamu akan rusak disitu ndol. Kamu gak bakalan bisa menikmati lagi kebebasan dunia nyata.
Gondola : aku sekarang sudah gak butuh kebebasan nyata. Yang penting jiwaku bisa lapes menikmati hidup pank.
Panky : kamu jangan gila ndol. Itu di luar kesepakatan kita bersama ndol.
Gondola : aku nggak gila pank. Ini sudah menjadi keputusanku. Aku akan melangkah untuk mendapatkan kebebasan yang sempurna.
Panky : aku gak setuju. Itu bukan kebebasan ndol. Tapi itu kegoblokan saja. Hanya orang stress yang melakukan itu.
Gondola : kalau kamu memang tidak mau, gak apa-apa pank. Tapi jangan halangi kepergianku. Relakan perpisahan ini menjadi akhir dari pertemuan kita yang lalu.
Panky : anjing kamu ndol. Gitu saja pake sok puitis segala. Aku tetap gak setuju kalau kamu mau masuk kasitu ndol.
Gondola : sudahlah pank. Ini adalah pilihan hidupku.
( gondola melangkah menuju ke lubang hitam tersebut, kemudian melambaikan tangan dan masuk kedalam lubang. )
Panky : ndol….. gondola gendeng…… jangan ndol…… itu gak baik ndol………Nanti kalo kamu gak bisa balik aku terus bagaimana ndol…… anjing kamu ndol….setan……dengarkan aku ndol. Aku nanti makan sama siapa ndol……
( panky meratapi kepergian gondola. Tak seberapa lama kemudian gondola mengeluarkan kepala dan separuh tubuhnya keluar memanggil panky, )
Gondola : pank….. kamu kenapa nangis ?
Panky : anjing kamu ndol. Bagaimana kabar kamu ndol ? ayo cepat kesini ndol. Kita akan bersama lagi ndol.
Gondola : baru di tinggal sebentar saja pake Tanya kabar kamu pank. Disini enak sekali pank. Kamu saja yang kesini pank! Nanti kita bersama-sama lagi disini pank.
Panky : gak mau aku ndol. Kamu saja yang keluar ndol. Kamu baru merasakan kenikmatan sesaatnya saja ndol. Ayo cepetan keluar ndol. Mumpung kamu masih bisa keluar.
Gondola : dasar goblok kamu pank. Disini enak sekali kok tambah suruh ninggal. Hidupku terasa bebas sekali pank disini. Kamu saja yang coba kesini. Sekali saja pank.
Panky : gak mau aku ndol. Sumpah aku gak mau. Bahaya ndol.
Gondola : beneran kamu gak mau pank ?
Panky : mendingan kamu saja yang kesini ndol.
Gondola : tak hitung tiga kali kamu gak mau tak tinggal ya…..
Panky : ndol, ndol, jangan lagi ndol.
Gondola : satu……. Dua…….. tiga!
( gondola langsung masuk lagi kedalam lubang tersebut. )
Panky : gondola…………. Kamu kejam gondola. Kamu tega meninggalkan aku sendiri disini gondola. Kamu tidak ingat saat kita tertawa bersama gondola. Saat kita makan bersama. Minum bersama. Tidur bersama. Kutatap matamu, kita bercanda dan tertawa bersama gondola. Kita sudah berjanji akan terus bersama ndol. Dalam suka ataupun duka. Mana janji manismu dulu ndol. Kamu tega meninggalkan aku saat aku terpuruk sendiri seperti ini. Kini aku sengsara ndol. Aku tak berdaya hidup tanpa seseorang seperti kamu ndol. Hanya kamu yang selama ini menjadi SAHABAT terbaikku ndol. Aku sudah menganggap kamu lebih dari keluargaku ndol. Kamulah sebagian hidupku ndol.
( suasana menjadi hening mendengar tangisan panky. Sampai akhirnya daaing si mona menghampirinya. )
Mona : kamu kenapa pank ?
Panky : mona…..
Mona : ada apa pank……
Panky : gondola mon….( panky tak kuasa menahan tangisnya )
Mona : ada apa dengan gondola pank ?
Panky : Gondola kejam mon…..
Mona : sabar pank…. Tabahkanlah hatimu…. Memangnya ada apa dengan gondola ?
Panky : gondola masuk lubang gelap itu mon… dia tidak bisa ku beri tahu. Sekarang dia tidak keluar lagi mon…. aku sebatang kara sekarang.
Mona : mungkin itu sudah menjadi pilihan hidupnya pank.lebih baik kamu hargai saja keputusannya itu pank. Lagi pula kamu tidak sendiri kok pank.
Panky : maksud kamu apa mon ?
Mona : masih ada aku disini pank.
Panky : apa maksud kamu bilang seperti itu?
Mona : aku bersedia menjadi teman hidup kamu pank.
Panky : kamu gak usah macam-macam mon.
Mona : aku serius pank….. sebenarnya, sudah lama aku menyimpan hal ini. Dari dulu aku sayang sama kamu pank. Tapi aku tidak berani bilang. Karena kamu terlalu dingin sama aku. Kamu tidak pernah membalas perhatianku.
Panky : kamu jangan gila mon.
Mona : terserah kamu mau bilang apa. Tapi yang pasti, aku benar-benar sayang sama kamu pank.
Panky : kita sudah lama mengenal mon. seharusnya kamu bisa mengerti siapa aku.
Mona : kalau aku tidak mengerti siapa kamu. Aku gak mungkin jatuh cinta sama kamu pank. Aku tau kamu dari luar sampai dalam. Dari pertama kita bertemu aku sudah menaruh perhatian sama kamu. Hanya kamu saja yang tidak mengerti perhatianku ke kamu. Aku sudah pernah mencoba buat menghilangkan rasa ini jauh-jauh. Tapi itu gak mungkin pank.
Panky : cukup mon. hidupku sudah cukup hancur sekarang. Gondola sudah pergi, kini biarkan aku sendiri.
Mona : tapi pank! Aku sangat mencintaimu.aku tulus pank. Aku rela malakukan apa saja buat kamu pank. Ijinkanlah aku mencoba untuk menggantikan gondola dalam hidupmu.
Panky : aku tidak butuh cinta. Anjing itu yang namanya cinta. Tai kucing yang namanya ketulusan, pengorbanan demi cinta. Bagiku hidup adalah kebebasan. Dan itu gak butuh yang disebut dengan namanya cinta. Cinta itu perusak hidup. Dan perlu kamu tau mon, tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan gondola dalam hidupku.
Mona : baiklah pank…. Aku bisa menerima keputusanmu. Aku bisa mengerti hidupmu pank. Tapi…….. ijinkanlah aku minta satu permintaan padamu…. Aku sangat berharap kamu mau mengijinkan satu hal ini pank………………………
( mona langsung memeluk panky, tapi panky hanya bisa membiarkan tubuhnya dipeluk, dan dia tidak membalas pelukan mona )
biarkanlah aku menangis di pelukanmu.
Walaupun ini hanya satu kali…….
Tapi akan ku jadikan kenangan seumur hidupku.

( lampu mulai padam ketika panky mulai membalas pelukan mona )


Mohammad Sihabuddin
29-11-2009


Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Digg it StumbleUpon del.icio.us
Eksploitasi Anak
PERINGATAN HARI ANAK
Sutradara : Viktor


Aku ingin bebas !!!!!
Kembalikan dunia kami !!!!!
Berikan kami kasih sayang !!!!!


Mungkin inilah kata-kata yang se4ringkita dengar dari jeritan anak-anak kecil, dari penyiksaan yang ada pada dirinya, suara rintian itu terdengar disaat pukulan, bentakan, ancaman, makian menuju padanya.
Disaat kasih sayang yang dibutuhkan selama ini hilang disaat masa kecilnya terampas.
Masih adakah secercah harapan cerah untuknya di masa depan seperti anak-anak pada umumnya,
Dari gambaran diatas kami UKM Teater SUA mempersembahkan sebuah Performent ART sebagai wujud rasa kepedulian kami terhadap kondisi mereka yang nasibnya tidak se beruntung anak-anak seusianya.

Teater SUA, 20 November 2007

Pemain :
Anak :
Jaenab
Viktor
Barata
Vety
IIf
Inas
Ibu :
April Sari
Mita
Tante2
Sagita
Dargombes
Bapak :
Ari
Abidin
Calo Anak :
Sumay


Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Digg it StumbleUpon del.icio.us
Dilarang Puasa Bagi yang Tidak Mampu
Sebuah Performent Art Menyambut bulan Ramadhan*

Apalah artinya puasa …
Kalau hanya sekedar mencegah perut kemasukan makanan, menghalau tenggorokan dari segarnya minuman serta melarang bibir menghisap sebatang rokok.
Buat apa puasa …
Jika mata tetap terbuka terhadap semua maksiat, kaki masih dilangkahkan ke arah kedzaliman, mulut masih mengobral ujaran-ujaran busuk fitnah dan gunjungan, serta hati masih silau akan kenikmatan-kenikmatan duniawi
Akankah kita termasuk dalam kelompok orang-orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apapun selain lapar dan dahaga.


Naskah : Crew kreatif SUA
Sutradara : Irex
Pemain :
Siiiiii….haaa… Tompel Lemot La2t
Syasya Butho Cipto 2’ul
Urine Irex Jablay Boncel
Dindot Mr. Fu
Artistik : 2’ul
Make-Up : Jablay


Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Digg it StumbleUpon del.icio.us

KECUT

"Kecut adalah Sebuah naskah yang dipentaskan pada PENTAS EXHIBITION Teater SUA Pada Bulan Desember 2009 di Aula Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya"







  • Bagaimana ini men !
  • Gak tau ?
  • Anda ini gimana. Semua pada ribut mgomongin masalah ini, anda kok tetep santai-santai saja.!
  • Ngapain di bikin repot. Semua tinggal di jalani aja kan!
  • perkaranya itu. Yang njalanin ini itu kita. Dan yang harus kita jalani itu berat banget.
  • Santai ja men. Hidup itu sudah ada yang ngatur. Kita Cuma tinggal menjalankan saja kok. Dan kita tidak mungkin di beri cobaan diluar kemampuan kita.
  • Aku sudah pernah dengar kata-kata itu.
  • Aku juga.
  • Hooooooooooiii….!!! Semua yang ada disini harus bingung. Harus bingung. cepat, ayo… semua harus bingung. gak ada yang boleh tenang. Ayo cepetan bingung.
  • Kenapa, mengapa, ada apa, bagaimana?
  • kalian kok malah bertanya! Seharusnya kalian semua itu sudah pada tahu semua!
  • Ayo…..cepetan bingung….semuanya ayo bingung……
  • Berhenti…….yang kita lakukan ini apa?
  • kita tidak melakukan apa-apa
        kita tidak berbuat apa-apa
        kita juga tidak bertindak apa-apa.

        Kita hanya membuat suasana ramai disini.
        Kita hanya membuat suasana gaduh disini.

        Tapi sejatinya
        Kita semua diam disini.
  • kok tumben kamu pinter.
  • Naaah……….itu dia yang kita butuhkan saat ini.
  • Apa……?
  • Orang pintar!!!
  • Orang pintar…….!
  • Ya….orang pintar!!!
  • Betul juga kata kamu.
  • Kalo begitu, kita harus segera cari orang pintar.
  • Cepat…..ayo kita cari orang pintar!
  • Ayo,ayo cepat. Kita harus segera punya orang pintar.
  • Cari……………………….
  • Stooooop……………kenapa kita jadi bingung lagi!
  • Bingung apa?
  • Ya bingung…
  • Betul, kenapa kita jadi bingung buat nyari orang pintar. Memangnya yang pintar itu siapa?
  • Lha memangnya disini gak da yang pintar ya…?
  • Ada. Tapi gak sepintar orang-orang yang ada di dalam tempat itu.
  • Lha memangnya mereka sepintar apa sich?
  • Sepintar tuhan menciptakan alam!
  • Wahhh…. Jangan lebay kamu…gak mungkin lah mereka bisa seperti tuhan.
  • Walau mereka tidak seperti tuhan. Tapi mereka mampu membuat umat sendiri. Mereka bisa mencitakan mahluk yang bisa mereka gunakan untuk hidup. Dan bisa mereka gunakan untuk mengatur kita.
  • Masa' sich……..
  • Kamu jangan berlagak bodoh disini.
  • Guyon…….guyon rek……….
  • Ya sudah. Sekarang kita harus berfikir bagaimana caranya bisa mencari orang pintar!
  • Kita ke mbah siwo kriteng saja. Dia kan katanya juga orang pintar!
  • Untumu….!!!  Yang serius kalo ngomong.
  • Lha kok tambah marah to!!!
  • Kamu kalo nggak tahu apa-apa gak usah ikut ngomong kamu.
  • Sabar lek sabar…..orang sabar di sayang sober lho………..
  • Lihat, lihat….. mereka mulai bergerak lagi………
  • Apa yang harus kita lakukan???
  • Untuk sementara, kita lihat lagi saja dulu……
  • Masa Cuma lihat lagi aja sich…?
  • Lha terus mau ngapain lagi…….wong bisanya kita sekarang yo Cuma lihat saja.
  • Ya sudah! Ayo kita lihat mereka dulu.
  • Ayo…………
  • Ssstt..jangan berisik…!!

( terlihat aktifitas dunia modern yang sedang berproduksi dan bekerja dengan mudahnya. )
  • Lihatlah yang mereka lakukan. Ini semua yang akan mengancam habitat kita di dunia.
  • Lalu kita harus bagaimana sekarang!!!
  • Kita harus bertindak.
  • Apa perlu kalo kita hancurkan saja.
  • Memangnya kita mampu untuk menghancurkan mereka?
  • Ya tinggal kita bakar saja to. Selesai sudah semuanya.
  • Kalo begitu. Ayo segera kita lakukan.
  • Sssssssssttt…..!!! tunggu dulu anak – anak. Apa kalian sudah yakin dengan apa yang akan kalian lakukan?
  • Yo pastinya men!
  • Tunggu dulu anak – anak!!! Apa kalian tau kalo mereka tidak salah.
  • Emanknya kenapa?
  • Kalian itu harus sadar. Kalo yang mereka lakukan disini tidak salah sama sekali. Mereka hanya mencari makan sekaligus kesejahteraan hidup disini. Dan dengan cara seperti itulah yang mereka lakukan. Lagi pula banyak dari kita yang ikut menikmati hasil kerja mereka. Bahkan termasuk kalian semua disini.
  • Yo kita hancurkan mereka, terus kita ambil barang mereka.
  • Mereka jauh lebih kuat daripada kita.
  • Lalu bagaimana ini. Apa yang harus kita lakukan?
  • Kalian masih saja bodoh dengan apa yang kalian tanyakan! Sekarang sudah waktunya bertindak. Kalian harus segera bisa berbuat seperti mereka.
  • Ayo…… kita semua harus berbuat seperti mereka!!!!!!!
  • Ayo…………………
  • Memangnya kita bisa…????
  • Iya-ya…..
  • Ooooooe!!!!  Kita semua gak bisa. Ha..ha…ha…..
  • Kenapa malah tertawa…..
  • Habis ternyata yang bisa kita lakukan hanya tertawa sich.! Ha…ha…ha…
  • Diam……kalo pengen seperti mereka, ya kita harus pintar.
  • Pengen pintar…!!! Makanya belajar.
  • Betul…belajar…….
  • Oke…….belajar……………
  • Ayo……………


    Aku belajar apa ya?


Mohammad Sihabuddin
14 september 2009


Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Digg it StumbleUpon del.icio.us

SESUATU “SASTRA"

Berawal dari sebuah pertanyaan “Apa itu Sastra?”. Untuk memahami sastra tidaklah cukup dengan mengetahui pengertian sastra secara harfiah semata karena berbagai pengertian sastra lahir dan dikemukakan oleh banyak ahli. Secara gampang sastra kita anggap saja sebagai ilmu tentang bahasa.
Pertanyaan kemudian beralih kepada “Bahasa yang bagaimana disebut sebagai bahasa (karya) sastra?”. Sering kita mengenal bahwa bahasa sastra adalah bahasa yang dibentuk oleh kata-kata yang indah, konotatif (bukan makna sebenarnya), hiperbolis (dilebih-lebihkan), ataupun bahasa yang mendayu-dayu. Meskipun pengertian yang demikian bukan pengertian yang salah, karena berbagai karya sastra yang ada dan pernah kita jumpai selama ini berbau demikian adanya. Namun tidak semua karya sastra berbentuk demikian, pernahkah kalian membaca sebuah atau beberapa buah bait dari puisi yang didalamnya terdapat kata-kata seperti (maaf) : “Jancok”, “Jangkrik”, “Asu”, atau bahkan menyebut “alat kelamin”. Kenapa bait-bait puisi itu disebut sebagai karya sastra.
Kalau boleh saya berujar sebuah karya dikatakan karya sastra bukan hanya terletak pada untaian kata-kata, namun lebih kepada kandungan makna yang terdapat didalamnya. Penilaian (apresiasi) terhadap karya sastra adalah terletak pada makna yang terkandung di balik untaian kata-kata yang ada.
Lalu, “bagaimana menilai (mengapresiasi) sebuah karya sastra?”. Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk memahami / menilai sebuah karya sastra, diantara beberapa hal yang harus dicermati adalah :
  1. Latar Belakang Penciptaan, terdiri dari : darimana dan bagaimana ide tercipta
  2. Biografi Penulis : Kebanyakan karya yang lahir dipengaruhi oleh hal-hal yang terkait dengan penulis seperti zaman ketika penulis membuat karya, kehidupan pribadi, situasi emosional dsb.
  3. Penggunaan Tata Bahasa : terkait dengan simbol-simbol
  4. Pemaknaan terhadap karya : pemaknaan ini biasanya bersifat subyektif karena selalu terkait dengan kemampuan interpretasi masing-masing.
  5. Perbandingan dengan karya yang telah ada.
  6. Jangan hanya terpaku dengan bentuk dan warna kulit tapi rasakan isi yang ada didalam

By. Jalak’e SUA
Diajukan Sebagai Materi Training Dasar Teater SUA 2006

Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Digg it StumbleUpon del.icio.us

Rabu, 17 Februari 2010 Teater SUA Dari Generasi ke generasi

TEATER SUA adalah unit kegiatan mahasiswa di fakultas dakwah yang berdiri pada tahun 1989 dengan nama teater SEDAP.
kemudian berganti nama menjadi teater SUA pada tahun 1997.

 PENGURUS





ENDANG RAMLI
Ketua Umum Teater Sedap
Periode 1989 - 1997








HASAN AL-MANDURI
Ketua Umum Teater SUA
periode1997-1998 






 

MUKDI
Ketua Umum Teater SUA
Periode1998-1999









PAK.JENK
Ketua Umum Teater SUA 
Periode1999-2000







BEK PAH
Ketua Umum Teater SUA 
Periode2000-2001






IMAM HANAFI (jalak)
Ketua Umum Teater SUA  
Periode 2001-2002 


 TOMPEL (mujib .R)
Ketua Umum Teater SUA  
Periode 2005_2006 


A'ANG Y.S. (sapi)
Ketua Umum Teater SUA  
Periode 2006-2007


CHAIRUL IMAM (2Youl)
Ketua Umum Teater SUA
Periode 2007 - 2008 



SHALIHUL 'ABIDIN (kriting)
Ketua Umum Teater SUA
Periode 2008-2009


 MOH. SIHABUDDIN (plolong)
BUPATI Teater SUA
Periode 2010







 NANIK HARIYATI (Nened) 

   Bupati Teater SUA
   Periode: 2011 



A. Imam Mabrurin Bagraf (Uying)
Bupati Teater SUA 
Periode: 2012 





  Syukron Ma'mun (Sukri)

    Bupati Teater SUA
    Periode : 2014


    Free Template Blogger Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
    Digg it StumbleUpon del.icio.us